

10. Cesare Maldini

Cesare Maldini dilahirkan di Trieste , Venezia Giulia , Italia . Orangtuanya bekerja orang kelas Slovenia asal yang nama Maldič adalah Italianised untuk Maldini di 1931. Ia dibesarkan di Slovenia didominasi berbahasa daerah pinggiran kelas pekerja Servola ( Slovenia : Škedenj), dan memiliki terus yang khas Triestine aksen.
Dia mengangkat Piala Eropa dengan AC Milan pada tahun 1963 sebagai kapten tim. Ia menjabat sebagai asisten pelatih di Piala Dunia FIFA 1982 yang memenangkan klub Italia .
Maldini melatih sisi U-21 Italia selama sepuluh tahun, memenangkan Eropa U-21 Kejuaraan Sepak Bola pada catatan turnamen dari tiga kesempatan. Mantan anak didik Fabio Cannavaro , Gianluigi Buffon dan Francesco Totti dari skuad 1996-memenangkan pergi untuk memenangkan Piala Dunia FIFA 2006 . Dia mengambil alih tim senior setelah sukses itu, dan membantu tim lolos ke Piala Dunia FIFA 1998 , kapten oleh putranya, Paolo. Italia maju ke perempat final di mana mereka tersingkir oleh host Prancis pada adu penalti setelah imbang tanpa gol. Maldini mengundurkan diri setelah turnamen karena kritik media ultra-defensif taktik.
Maldini menjadi pelatih tim nasional Paraguay pada bulan Januari 2002. Janji-Nya menimbulkan kontroversi beberapa sebagai manajer domestik diabaikan (mendorong serikat manajer untuk mencoba berhasil mengusir dia untuk pelanggaran imigrasi), dan karena ia berbicara sedikit Spanyol. Maldini tetap mendapat dukungan dari bintang kiper José Luis Chilavert dan beberapa pemain senior lainnya. Ia mengambil alih tim yang sudah lolos ke Piala Dunia 2002 diselenggarakan oleh Korea Selatan dan Jepang , menjadi pelatih tertua di turnamen di usia 70 (kapten Paolo Anaknya Italia di turnamen yang sama). Meskipun hilang Chilavert untuk permainan pertama karena suspensi, Paraguay maju ke babak sistem gugur. Mereka tersingkir oleh Jerman finalis akhirnya oleh gol pada menit ke-89.
Pelatih yang berpengalaman kembali ke AC Milan sebagai pencari untuk bakat muda untuk Rossoneri . Dia saat ini menjadi analis olahraga untuk Al Jazeera olahraga saluran dengan Alessandro Altobelli .
9. Ricardo Izecson dos Santos Leite

Kaka lahir dari pasangan Simone Cristina Santos Leite dan Bosco Izecson Pereira Leite. Adik Kaka, Rodrigo (dikenal dengan Digao), juga seorang pemain sepak bola.
Ketika Kaka berumur 7 tahun dia pindah ke Sao Paulo. Dia dimasukkan ke klub lokal bernama Alphaville. Di sanalah bakatnya diketahui oleh Sao Paulo FC. Pada usia 18 tahun, dia pernah mengalami kecelakaan di kolam renang yang mebahayakan karirnya dan membuatnya terancam lumpuh karena tulang belakangnya retak. Tetapi akhirnya dia sembuh.
Kaka memulai karir klubnya bersama Sao Paulo FC di usia 8 tahun. Dia menandatangi kontrak di usia 15 tahun dan membawa tim muda Sao Paulo menjadi juara Copa de Juvenil. Dia membuat debut pertamanya di tim senior pada bulan Januari 2001 dan membawa Sao Paolo mendapatkan gelar kejuaraan Torneio Rio-Sao Paulo.
Sejak saat itu minat dari klub Eropa bermunculan dan puncaknya Kaka dibeli oleh AC Milan pada tahun 2003 dengan transfer sebesar 8,5 juta Euro. Dalam waktu sebulan saja, dia berhasil menjadi pemain inti. Debut pertamanya terjadi saat kemenangan 2-0 melawan Ancona. Di musim pertama dia mencetak 10 gol dalam 30 kali penampilan dan membawa Milan merebut gelar Scudetto dan Piala Super Eropa.
Pada 8 Juni 2009, Kaka resmi menandatangani kontrak 6 tahun bersama Real Madrid dengan biaya transfer yang diperkirakan sebesar 57 juta poundsterling. Kaka menekankan alasan kepindahannya untuk membantu kondisi keuangan Milan dan Madrid adalah satu-satunya klub yang ingin Anda tuju jika dia pindah.
8. Marcell “Marco” van Basten

7. Gunnar Nordahl

Kariernya berawal di Degerfors di Swedia sebelum kemudian pindah ke IFK Norrköping. Bersama Norrköping, ia menjuarai empat gelar Liga Swedia. Selama di Swedia, ia mencetak 149 gol dalam 172 pertandingan. Ia dipanggil ke tim nasional Swedia pada tahun 1945. Pada tahun 1948, ia membawa Swedia menjadi juara Olimpiade dan merupakan pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut. Selama empat tahun di timnas, jumlah golnya adalah 44 dari 33 pertandingan.
Ia bergabung dengan Milan pada 22 Februari 1949. Setelah meninggalkan Milan, ia sempat bermain di AS Roma selama dua musim.
6. Mauro Tasssotti

Tassotti bermain selama 17 tahun untuk Milan. Selama periode 1980-1997, bek sayap yang sangat hebat dalam menjelajah sektor kanan lapangan itu telah ikut membantu Milan memenangi sederet trofi bergengsi.
Tiga trofi European Cup/Liga Champions, tiga Piala Super Eropa, dua Piala Interkontinental, lima Scudetto Serie A dan empat mahkota Supercoppa Italiana merupakan sumbangsih Tassotti untuk Milan.
Tasssotti membukukan total 583 penampilan dan 10 gol bersama Milan.
Karier bersama tim nasional sepak bola Italia dirasakan antara tahun 1992-1994 dengan mengemas 8 penampilan. Mauro Tassotti merasakan Piala Dunia tahun 1994 di Amerika Serikat.
5. Andriy Mykolayovych Shevchenko

Pada tahun 1999, Shevchenko bergabung dengan Milan dengan biaya transfer sebesar £20 Juta dan telah menjadi salah seorang pemain terpenting Milan. Sejak bergabung dengan Milan, dia telah dua kali meraih gelar Seri A, pada musim 1999-00, dan 2003-04. Selain itu, dia juga telah satu kali mencicipi gelar Liga Champions UEFA pada musim 2002-03. Pada Liga Champions musim 2005-06 ia mencetak sejarah sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi klub Eropa. Ia merupakan pencetak gol terbanyak kedua sepanjang sejarah bagi Milan di belakang Gunnar Nordahl dengan 175 gol.
Pada Musim 2006/2007 Chelsea tertarik untuk memboyong Shevchenko ke London dan akhirnya terjadi kesepakatan dengan Milan, Chelsea harus merogoh kantong dalam-dalam untuk menebus Shevchenko karena Milan bersedia melepasnya dengan harga £40,5 Juta. Dan dimusim 2006/2007 pun Shevchenko berlabuh di Stanford Bridge, walaupun disana karirnya kurang begitu bersinar.
4. Alessandro Costacurta

Bersama tim nasional Italia ia mengikuti ajang Piala Dunia tahun 1994, Piala Dunia tahun 1998 dan juga Piala Eropa 1994. Ia pensiun dari tim nasional pada tahun 1998 dengan total penampilan 59 kali.
Bersama Milan, Ia telah memenangkan 7 kali titel Serie A, Piala Champion Klub Eropa sebanyak 4 kali (1989, 1990, 1994, 2003).
Pada (Agustus 2005) ia masih terikat kontrak selama 1 tahun bersama Milan, yang berarti ia masih akan menjadi pemain walau ia sudah berusia 40-an. Ia adalah salah satu pemain setia untuk Rossoneri.
Billy melakukan debut di Seri A, pada 25 Oktober 1987, Verona-Milan 0-1
Total Penampilan di Seri A, 419 (30 kali bersama Monza sebagai pemain pinjaman) total Gol 2. Total Penampilan di Piala Italia, 70 kali. Total Penampilan di kejuaraan Eropa, 116 Kali.
3. Giovanni (“Gianni”) Rivera

Gelar
- 4 × Italian cup (1967, 1972, 1973, 1977)
- 3 × Italian title (1962, 1968, 1979)
- 2 × Cup Winners Cup (1968, 1973)
- 2 × European Cup (1963, 1969)
- 1 × European Player of The Year (1969)
- 1 × European Player of The Year runner-up (1968)
- 1 × World Cup runner-up (1970)
- 1 × Italian League Top Scorer (1973)
- 1 × Intercontinental Cup (1969)
- 1 × European Championship (1968)

Baresi 81 kali memperkuat tim nasional sepak bola Italia, dari tahun 1982 hingga 1994. Ia tampil dalam dua Piala Dunia FIFA, 1990 dan 1994. Dalam final tahun 1994 melawan Brasil, ia adalah salah seorang pemain yang penaltinya gagal sehingga turut menyebabkan kekalahan Italia di pertandingan tersebut.
Sejak tahun 2002 ia menjadi pelatih tim remaja Milan.
Prestasi
Pada tanggal 4 Maret 2004, pada upacara gala di London, untuk menandai peringatan 100 tahun dasar dari Fédération Internationale de Football Association (FIFA), badan internasional sepak bola mengungkapkan FIFA 100 . Daftar ini berisi pilihan dari “pemain terbesar yang hidup”, Baresi adalah salah satu dari banyak dari tim Milan legendaris tahun 1990-an untuk dimasukkan. Baresi adalah salah satu dari beberapa pemain yang telah memenangkan semua klub domestik, internasional dan nasional kehormatan klub, dan melakukan sehingga semua dengan negara asalnya.
1. Paolo Maldini

Bersama Milan, Maldini memenangkan 7 kali Scudetto, 1Coppa Italia, 5 Supercoppa Italia, 5 gelar Liga Champions, 5 gelar Piala Super Eropa, 2 Piala Interconental dan satu gelar Piala FIFA World Club. Kemampuan utamanya terletak pada tackling-nya yang akurat dan jiwa kepemimpinannya.
Sampai tahun 2009, Maldini memegang rekor penampilan internasional terbanyak dengan 126 kali penampilan, sejak debutnya pada tahun 1988. Dia pensiun dari tim nasional Italia pada tahun 2002 setelah hampir 8 tahun menjadi kapten tim.
Maldini memulai debutnya bersama Milan pada musim 1984-85 pada tanggal 20 Januari 1985, di usia 16 tahun, melawan Udinese ketika menggantikan Sergio Battistini. Scudetto musim 1987–1988, menjadi trofi pertamanya. Maldini jadi menjadi bagian dari tim Dream Team Milan yang tak terkalahkan dari akhir tahun 1980-an sampai awal tahun 1990-an.
Maldini memainkan laga ke 600-nya di Serie A pada tanggal 13 Mei 2007 saat Milan bermain imbang 1–1 lawan Catania. Pada tanggal 16 Februari 2008, Maldini meraih penampilan seniornya ke 1000 bersama Milan dan Italia ketika melawan Parma.
Pada musim 2007-2008, Maldini mengumumkan rencana pensiunnya. Tetapi setelah Milan disingkirkan oleh Arsenal di ajang Liga Champions pada bulan Maret, Maldini menyatakan pengunduran rencana pensiunnya. Pada 18 April 2009, Maldini mengumumkan kepastian pensiunnya di akhir musim 2008–2009. Pada 17 Mei 2009, Maldini memainkan laga resminya bersama Milan yang ke 900 kalinya ketika melawan Udinese. Laga terakhir Maldini di San Siro berlangsung pada tanggal 24 Mei 2009. Penampilan terakhirnya bersama Milan berlangsung pada tanggal 31 Mei 2009, ketika menang 2-0 atas Fiorentina.
Milan memesiunkan kostum klub dengan nomor 3 milik Maldini, tetapi akan dipakai lagi oleh putra Maldini kalau sudah berlaga di tim senior Milan.
Maldini memulai debutnya bersama tim nasional Italia di usianya ke 19 pada tanggal 31 Maret 1988, melawan Yugoslavia. Gol internasional pertamanya terjadi saat melawan Meksiko pada tanggal 20 Januari 1993. Setelah Italia tereliminasi di babak 16 besar Piala Dunia 2002, Maldini pensiun dari tim nasional Italia dengan tanpa mendapat trofi. Dia menjadi pemain Italia yang paling banyak tampil.
Posting Komentar